INFEKSI
KANDUNG KEMIH
Infeksi
Kandung Kemih
Sakit atau rasa tidak nyaman saat buang air kecil
umumnya merupakan akibat infeksi
pada saluran kemih atau peradangan di sekitar mulut uretra, dan sering
dialami oleh kaum perempuan. Gangguan semacam ini bisa diobati dengan mudah dan
cepat, yakni dengan kombinasi pengobatan sendiri dan perawatan professional.
Bila anda mengalami sistitis ( peradangan kandung kemih
) atau sindrom-uretral, Langkah-langkah yang bisa dilakukan menurut British
Medical Association Family Doctor, disamping perawatan dokter untuk
menghilangkan gejalanya, mempercepat penyembuhan, dan mencegah terulang kembali
adalah sbb :
- Untuk
mengatasi demam dan
sakit perut, minumlah aspirin cair atau paracetamol. Botol air hangat yang
ditempelkan ke perut juga bisa mengurangi rasa sakit.
- Kosongkan
kandung kemih setiap kali anda buang air kecil agar tidak tersisa dan
menimbulkan infeksi.
- Minumlah
cukup cairan, tapi hindari pemakaian berlebihan bahan pemanis. Kurangi
keasaman air seni dengan menambahkan sesendok the bikarbonat atau soda
pada setiap gelas minuman, untuk menghindari peluang infeksi.
- Bila
bersetubuh terasa nyeri, gunakan pelumas dan carilah posisi yang paling
nyaman
- Senantiasa
kosongkan kandung kemih setiap selesai melakukan hubungan seks.
- Bila
anda menggunakan diafragma KB, periksakan ke dokter apakah terdapat memar
yang bisa menimbulkan infeksi.
- Jagalah
kebersihan daerah kelamin dan usahakan agar tetap kering. Hindari
pemakaian penyemprot atau deodoran vagina maupun sabun yang berbau
menyengat dan tajam.
- Hindari
pemakaian celana dalam yang terbuat dari nilon dan terlalu ketat. Lebih
baik kenakan celana dalam katun yang memungkinkan pertukaran udara dan menyerap
keringat
- Setiap
kali buang air kecil, bersihkan dari arah depan ke belakang untuk mencegah
kuman berpindah dari dalam perut ke mulut uretra.
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang
terjadi pada saluran kemih. ISK merupakan kasus yang sering terjadi dalam dunia
kedokteran. Walaupun terdiri dari berbagai cairan, garam, dan produk buangan,
biasanya urin tidak mengandung bakteri. Jika bakteri menuju kandung kemih atau ginjal
dan berkembang biak dalam urin, terjadilah ISK. Jenis ISK yang paling umum
adalah infeksi kandung kemih yang sering juga disebut sebagai sistitis. Gejala
yang dapat timbul dari ISK yaitu perasaan tidak enak berkemih (disuria,
Jawa: anyang-anyangen). Tidak semua ISK menimbulkan gejala, ISK yang
tidak menimbulkan gejala disebut sebagai ISK asimtomatis.
Penyebab
ISK dapat disebabkan oleh kebiasaan yang tidak baik
(kurang minum, menahan kemih), kateterisasi, dan penyakit serta kelainan lain.
Pencegahan dan saran
ISK dapat dicegah dengan banyak minum dan tidak
menahan kemih, sebagai upaya untuk membersihkan saluran kemih dari kuman. Bagi
penderita ISK, kedua hal tersebut lebih ditekankan lagi karena ISK dapat
menimbulkan lingkaran setan. Penderita ISK dengan disuria cenderung untuk
menahan kemih, padahal menahan kemih itu sendiri dapat memperberat ISK.
Untuk mengurangi risiko ISK pada kateterisasi, perlu
kateterisasi yang tepat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kateterisasi
antara lain jenis kateter, teknik dan lama kateterisasi.
Macam
Macam ISK antara lain:
Infeksi Saluran Kemih primer
Berdasarkan adanya gejala sistemik, ISK primer dibagi
menjadi dua:
1. ISK lokal, diterapi dengan
antibiotika lokal.
2. ISK dengan gejala sistemik,
diterapi dengan antibiotika sistemik. Antibiotika yang sering digunakan yaitu
amoksisilin.
ISK sekunder
ISK ini merupakan akibat dari penyakit atau kelainan
yang lain. ISK berulang merupakan pertanda dari ISK sekunder, karena penanganan
ISK yang tidak tepat. Penatalaksanaan ISK sekunder sesuai dengan penyebab ISK
tersebut. Penyebab ISK sekunder biasanya adalah obstruksi saluran kemih
(seperti batu saluran kemih, pembesaran prostat,
dan striktur uretra).